Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Membina Semangat Pahlawan!

PAHLAWAN terbaik tentunya yang punya banyak bintang dan tanda jasa, pertanda ia ikut setiap pertempuran penting—mempertaruhkan jiwa-raganya—merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Tapi, hal itu bukan berarti merendahkan mereka yang diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa! 

Karena, pengabdian pada nusa dan bangsa bisa dilakukan dalam bidang apa saja, tidak hanya perang, tetapi juga saat damai! Jadi, saat bangsa tak lagi perang, hidup rukun damai dalam pergaulan dunia, pahlawan dalam segala bidang dan profesi diperlukan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa!

Gelar pahlawan memang tidak semata bisa dicapai lewat pertempuran bersenjata! Kepahlawanan dalam olahraga, dalam pendidikan, dalam ekonomi (semisal pahlawan devisa), atau dalam politik, dan sebagainya, selalu dibutuhkan! 

Semua bidang profesi butuh pahlawan dalam kontribusinya memajukan bangsa! Untuk itu, semangat pahlawan bisa dibina di semua bidang. Semangat pahlawan itu seperti yang dicontohkan para pahlawan, yakni rela mengorbankan dirinya, jiwa dan raganya, demi mencapai dan membela kemerdekaan bangsa! 

Dalam semangat pahlawan, kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, dan golongan dikesampingkan demi mengutamakan kepentingan umum atau kepentingan kemanusiaan yang luhur! Pembinaan semangat pahlawan dimulai pada masa anak-anak di sekolah lewat berbagai pelajaran, terutama kepramukaan. 

Di luar sekolah formal juga dilakukan pamong bekerja sama tokoh-tokoh warga, seperti mendirikan Tagana—Taruna Siaga Bencana! Melalui gerakan ini, para remaja dilatih keterampilan menolong korban saat terjadi bencana! 

Mereka terlatih untuk mengabdi pada kemanusiaan dengan mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan! Semangat pahlawan rela mengorbankan kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan umum yang lebih luas atau kepentingan kemanusiaan itu tak asing dalam masyarakat lapisan bawah yang hidup dengan pola paguyuban. 

Beda di lapisan atas, seperti politikus parlemen yang berebut kekuasaan hingga parlemen terbelah, mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan, dengan mengorbankan kepentingan bangsa—yang butuh keteladanan pemimpin! 

Sikap serakah kekuasaan para politikus hingga rela mengorbankan kepentingan bangsa itu jauh dari semangat pahlawan, tak layak diteladani! ***

0 komentar: