"HOREEE...! Investor datang!" sorak pejabat Lampung. Itu bukti usaha rombongan pejabat promosi ke luar negeri memikat investor berhasil.
Kedatangan investor asing itu disambut upacara pengalungan bunga di bandara. Malamnya ramah tamah dengan jamuan makan malam, dihibur tarian tradisional dan nyanyian puja-puji buat investor.
Puncaknya, hari itu ditandatangani nota kesepahaman (MoU) investor-pejabat.
Esoknya, sehari atau dua hari, investor dibawa melihat indahnya negeri Sang Bumi Ruwa Jurai. Keramahan dilanjutkan dengan mengantarnya sampai ke tangga pesawat saat investor pulang.
Setelah itu, tak ada kabar. Dihubungi dan dihubungi, teleponnya sibuk terus. Itulah riwayat investor ke Lampung, jika disimak pernyataan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BMPPT) Lampung Budiharto (Lampost, 31/10).
Alasan para investor itu pergi dan tak ada kabar lagi, antara lain setelah melihat infrastruktur daerah ini ternyata buruk, tidak mendukung investasinya.
Sebab itu, Budiharto gembira menyambut upaya Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo memplot dana Rp1 triliun untuk membangun infrastruktur jalan di daerahnya.
Hal ini jelas mendukung bagi usaha memikat investor ke Lampung, tak lagi sebatas membuat MoU!
Kegembiraan Budiharto itu kegembiraan warga Lampung juga, justru karena rakyatlah yang pertama menikmati jalan yang baik!
Naik sepeda motor tak lagi mengelak lubang-lubang yang menganga di jalanan! Namun, yang dimaksud infrastruktur oleh investor bukan cuma jalan! Listrik untuk menggerakkan mesin industrinya juga amat penting.
Dengan kondisi realistis listrik masih seperti dewasa ini, Jumat kemarin dini hari sampai subuh di kawasan Lampost padam, nyala sebentar padam lagi sampai siang, industri jelas kalang kabut dibuatnya!
Juga pelayanan pelabuhan yang dituntut praktis, cepat, murah, dan aman. Lalu, keramahan layanan manusianya, dari pejabat—dan politikusnya apakah tidak sangar, suka mengancam investor—sampai masyarakat sekitar lokasi investasi yang bisa membuat investor hengkang!
Ini salah satu faktor krusial di Lampung!
Jadi, selain infrastruktur jalan, masih banyak hal lain yang harus dikondisikan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di Lampung! Kasus-kasus yang merugikan investor hingga hengkang harus diselesaikan lebih dahulu untuk mendatangkan investor baru dengan jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha!" ***
0 komentar:
Posting Komentar