Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Tiap 2,6 Menit Balita Meninggal!

PARA orang tua agar waspada gejala radang paru-paru atau pneumonia pada anak balitanya. Penyakit tersebut di Indonesia merenggut nyawa satu anak balita setiap 2,6 menit! (Kompas, 5/11) Angka kematian itu berdasar data 2012. Jika dirata-rata, 22 anak meninggal setiap jam di Indonesia akibat penyakit yang disebabkan mikroorganisme tersebut. 

"Artinya, satu anak balita penderita pneumonia meninggal tiap 2,6 menit," kata Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Sigit Priohutomo. Jumlah kematian balita Indonesia akibat pneumonia terbesar kedua setelah diare. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, sebanyak 15,5% kematian anak balita disebabkan pneumonia, setingkat di bawah akibat diare, 25,2%. Sedangkan menurut analisis data global, Indonesia berkontribusi 17,9% terhadap total kematian anak balita di dunia akibat pneumonia, yang mencapai 1,1 juta jiwa pada 2012.

Laporan Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF) 2013 menyebutkan Indonesia di peringkat 10 dunia dalam jumlah kematian anak balita akibat pneumonia dan diare, dengan jumlah kematian 29 ribu jiwa. India di peringkat teratas dengan jumlah kematian 436 ribu. 

Gejala pneumonia pada anak balita yang perlu diwaspadai orang tua, antara lain anak gelisah, frekuensi napas lebih cepat dari biasanya, dan bibir kebiruan. Jika gejala itu terlihat, segera bawa ke puskes atau rumah sakit! Pneumonia yang masih gejala awal bisa disembuhkan. 

Tapi, kalau sudah gagal napas hingga harus pakai alat bantu napas, harapannya 50%. Namun, daripada mengobati, lebih baik mencegah. Rajin periksa kesehatan anak di posyandu, lengkapi imunisasi, terutama Haemophilus influence tipe B khusus antipneumonia, dan untuk ketahanan fisis balita dengan memberi air susu ibu sedikitnya masa enam bulan pertama. 

Dari tingginya tingkat kematian anak balita akibat pneumonia ini, tak terlepas dari kesan masih kurangnya penyuluhan tentang penyakit ini terhadap warga yang kondisi sosial ekonominya rentan! 

Selain itu, kondisi lingkungan dan pola hidup mereka juga rawan menyebabkan anak balita terjangkit pneumonia, seperti orang tuanya merokok di ruang sempit tempat balita bermain! 

Jadi perlu mendorong pemerintah untuk lebih aktif melakukan penyuluhan agar warga lebih care pada kondisi anak balita mereka dalam pola hidupnya! Ingatkan warga, nyawa anak balita mereka sendiri taruhannya! ***

0 komentar: