TIGA serangan teroris internasional terjadi serentak, Jumat (26/6), di Tunisia, Kuwait, dan Prancis. Di Tunisia seorang bersenjata memberondong tamu hotel di distrik wisata Sousse, 39 orang tewas, semuanya warga asing.
Di Kuwait, terjadi serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah saat salat jumat berlangsung, 25 orang tewas dan 202 orang lainnya luka-luka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Di Prancis, sekelompok orang tak dikenal menabrakkan mobil ke gedung perusahaan gas milik perusahaan Amerika di kawasan industri Paris, satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Ketiga serangan serentak teroris lintas negara itu layak dijadikan peringatan kepada semua negara di dunia, bahwa selangkah lagi serangan teroris mengancam negeri mana pun di dunia! Kalau Prancis saja yang sistem intelijennya canggih kecolongan, apalagi negeri-negeri yang kualitas intelijennya lebih rendah. Lebih serius lagi harus diantisipasi serangan ISIS yang bukan lagi sebatas dalam wilayah Irak dan Suriah. Sebelum menyerang Kuwait, ISIS juga sudah beroperasi di Libya, dengan melakukan pembunuhan terhadap warga Mesir.
Tanpa kecuali Indonesia, harus melakukan kewaspadaan ekstra terhadap serangan ISIS dalam segala bentuknya. Lebih-lebih Panglima ISIS untuk Indonesia, Abu Jandal, Desember 2014 merelis video ancamannya di YouTube, akan membunuh Panglima TNI Jenderal Muldoko dan Kapolri Sutarman. Layak dicurigai, Abu Jandal punya jaringan bawah tanah di negeri kita! Namun, reaksi dari Indonesia terhadap aksi-aksi teroris internasional Jumat tersebut terkesan kurang menonjol, dibanding respons cepat dari para ulama dunia maupun Presiden Obama.
Para ulama dunia dari Lembaga Islam Suni yang berbasis di Al Azhar, Mesir, menyatakan serangan di Tunisia, Kuwait, dan Prancis merupakan penyerangan yang keji, merupakan pelanggaran terhadap norma agama dan kemanusiaan (detik.com, 27/6). "Al Azhar menyerukan masyarakat Internasional untuk mengalahkan kelompok teroris ini dengan segala cara yang tersedia," tegas penyataan yang mrngacu pada ISIS.
ISIS dan kelompok ekstremis telah menyuarakan akan meningkatkan serangan pada bulan suci Ramadan ini. Tokoh ulama suni Youseff al-Qadarawi menyatakan bahwa ISIS lebih keji dari binatang. Sementara dari Gedung Putih dirilis pernyatan tertulis Obama, Amerika Serikat mengutuk keras serangan teroris yang keji di Prancis, Kuwait, dan Tunisia hari ini. Kutukan Indonesia, segera menyusul!
Ketiga serangan serentak teroris lintas negara itu layak dijadikan peringatan kepada semua negara di dunia, bahwa selangkah lagi serangan teroris mengancam negeri mana pun di dunia! Kalau Prancis saja yang sistem intelijennya canggih kecolongan, apalagi negeri-negeri yang kualitas intelijennya lebih rendah. Lebih serius lagi harus diantisipasi serangan ISIS yang bukan lagi sebatas dalam wilayah Irak dan Suriah. Sebelum menyerang Kuwait, ISIS juga sudah beroperasi di Libya, dengan melakukan pembunuhan terhadap warga Mesir.
Tanpa kecuali Indonesia, harus melakukan kewaspadaan ekstra terhadap serangan ISIS dalam segala bentuknya. Lebih-lebih Panglima ISIS untuk Indonesia, Abu Jandal, Desember 2014 merelis video ancamannya di YouTube, akan membunuh Panglima TNI Jenderal Muldoko dan Kapolri Sutarman. Layak dicurigai, Abu Jandal punya jaringan bawah tanah di negeri kita! Namun, reaksi dari Indonesia terhadap aksi-aksi teroris internasional Jumat tersebut terkesan kurang menonjol, dibanding respons cepat dari para ulama dunia maupun Presiden Obama.
Para ulama dunia dari Lembaga Islam Suni yang berbasis di Al Azhar, Mesir, menyatakan serangan di Tunisia, Kuwait, dan Prancis merupakan penyerangan yang keji, merupakan pelanggaran terhadap norma agama dan kemanusiaan (detik.com, 27/6). "Al Azhar menyerukan masyarakat Internasional untuk mengalahkan kelompok teroris ini dengan segala cara yang tersedia," tegas penyataan yang mrngacu pada ISIS.
ISIS dan kelompok ekstremis telah menyuarakan akan meningkatkan serangan pada bulan suci Ramadan ini. Tokoh ulama suni Youseff al-Qadarawi menyatakan bahwa ISIS lebih keji dari binatang. Sementara dari Gedung Putih dirilis pernyatan tertulis Obama, Amerika Serikat mengutuk keras serangan teroris yang keji di Prancis, Kuwait, dan Tunisia hari ini. Kutukan Indonesia, segera menyusul!
0 komentar:
Posting Komentar