Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

PKH Berhasil Kurangi Kemiskinan!

PKH—Program Keluarga Harapan—menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah berhasil menurunkan kemiskinan. "Hasil survei dari beberapa lembaga, seperti Bank Dunia, Bappenas, dan TNP2K menyebutkan bahwa PKH paling signifikan menurunkan angka kemiskinan di Indonesia," ujar Khofifah.
"Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) dari September 2015 (28,51 juta orang) sampai Maret 2016 (28,01 juta orang), angka kemiskinan di negeri ini sudah turun sampai 500 ribu orang," tambahnya. (Kompas.com, 7/8/2016)
Penurunan angka kemiskinan itu sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kemandirian keluarga yang dibantu PKH. Dari proses pendanaan Kemensos terhadap kemandirian PKH, menurut Khofifah, sudah ada 400 ribu penerima PKH yang sudah mandiri dan lepas dari program PKH.
PKH adalah program bantuan tunai untuk keluarga sangat miskin (KSM). Sejak 2007 hingga 2014, komponennya hanya dihitung sampai anak SMP. Mulai 2015 komponennya ditingkatkan sampai SMA, hingga setahun KSM menerima antara Rp950 ribu sampai Rp3,7 juta.
Yakni, bantuan tetap Rp500 ribu. Komponen: (a) ibu hamil/menyusui/nifas/balita/anak prasekolah Rp1 juta, (b) anak SD Rp450 ribu, (c) anak SMP Rp750 ribu, (d) anak SMA Rp1 juta. Jadi, untuk PKH, prinsipnya banyak anak banyak rezeki. Anak balita, SD, SMP, dan SMA, semua dihitung.
Namun, untuk penurunan angka kemiskinan itu, PKH harus didukung kondisi ekonomi yang kondusif. Seperti dari September 2015 hingga Maret 2016 ketika jumlah orang miskin berkurang 500 ribu orang itu, menurut BPS, terjadi karena inflasi rendah dan terkendali, yaitu 1,71%.
Selain itu, rata-rata harga kebutuhan pokok turun, seperti daging ayam ras turun 4,08%, tingkat pengangguran terbuka turun dari 6,18% jadi 5,5%, upah buruh tani naik 1,75%, dan upah buruh bangunan naik 1,23%.
Pengaruh faktor-faktor tersebut kepada angka kemiskinan signifikan. Contohnya, saat Jokowi dilantik menjadi Presiden Oktober 2014, jumlah orang miskin pada September 2014 sebanyak 27,73 juta orang. Pada September 2015, akibat kondisi ekonomi kurang kondusif sepanjang tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK, jumlah orang miskin bertambah menjadi 28,51 juta orang. Sehingga, jika pada Maret 2016 jumlah orang miskin tercatat 28,01 juta orang, jumlah orang miskin sekarang masih lebih banyak 280 ribu orang dibanding dengan saat awal Jokowi-JK berkuasa. Diharapkan, PKH bisa menghabisi sisa orang miskin yang muncul sepanjang Jokowi-JK berkuasa itu. ***

0 komentar: