Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

BK DPR ke Yunani untuk Belajar Etika!

"BK—Badan Kehormatan—DPR RI studi banding ke Yunani untuk belajar etika!" ujar Umar. "Wakil Ketua BK DPR Nudirman Munir menyatakan yang akan dipelajari di Yunani antara lain mengenai etika perilaku anggota Dewan dan tata beracara BK. Misalnya, tentang anggota yang merokok, soal pakaian, cara ngomong." (Kompas.com, [19-10])

"Meski studi banding DPR dikecam banyak orang, bahkan saat berangkat diadang demonstran di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, saya salut pada kejujuran kalangan DPR mengakui dirinya minus etika!" sambut Amir. "Itu jadi penjelasan atas kegemasan rakyat yang sering terjadi setiap melihat tindakan para anggota DPR seperti tak punya etika! Rupanya penilaian seperti dari rakyat itu juga dirasakan oleh para anggota DPR itu sendiri! Dengan pengakuan itu, menuntut etika pada anggota DPR jelas mengada-ada, karena orang tak bisa memberikan apa yang tak dia miliki! Jadi wajar, DPR belajar etika ke Yunani dari level elementer, seperti cara berpakaian, cara bicara!"

"Sebaliknya, aku jadi sedih!" tegas Umar. "Soalnya, dengan menyatakan BK DPR minus etika itu kan mempermalukan dirinya sendiri! Bayangkan, kalau BK-nya saja minus etika, bagaimana para anggotanya? Padahal, DPR itu legislator, pembuat undang-undang

(UU) yang merupakan generator atau pusat pembangkit pancaran cahaya etika dan moral bangsa! Jika cahaya etika dan moral di pusat pembangkitnya saja tidak menyala, seperti apa pula redupnya cahaya etika dan moral pada segenap warga bangsa?"

"Akibatnya bisa dirasakan masyarakat bangsa sekarang, tanpa adanya nur etika dan moral yang memadai sebagai 'roh' UU yang diciptakan, makin banyak UU yang dibuat bukannya negara jadi makin tata tentrem serbateratur, tapi negara malah jadi makin carut-marut, kejahatan tambah ramai, korupsi merajalela!" timpal Amir. "Hal itu terjadi karena dalam membuat UU para anggota DPR bukan berorientasi memancarkan etika dan moral dalam masyarakat, tapi lebih berorientasi pada kepentingan sempit—kepentingan orang-orang yang diuntungkan bunyi UU demi kepuasan pribadi anggota DPR! Buktinya, banyak anggota DPR masuk bui terkait suap pembuatan UU!"

"Untuk itu, pilihan BK DPR ke Yunani untuk belajar etika tepat untuk mengisi kekurangannya!" tegas Umar. "Namun, apakah kekurangan yang terkesan demikian besar itu cukup diisi dengan belajar etika hanya beberapa hari di negeri orang yang tak dimengerti bahasanya? Jadi, kalau setelah belajar etika masih ada kekurangan, harap dimaklumi!" ***













0 komentar: