Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kilah Regulator Benam Operator!

"SETIAP terjadi kecelakaan transportasi berakibat korban jiwa banyak, pejabat pemerintah terkait selalu berkilah mengelak dari tanggung jawabnya selaku regulator, sambil membenamkan pihak operator seperti PTKA, Pelni, atau Garuda!" ujar Umar. "Pokoknya kesimpulan pertama dari setiap kecelakaan adalah, regulator can do no wrong!"

"Itu kebalikan dari negara maju, regulator jadi pihak pertama yang bertanggung jawab! Di negeri tertentu, menterinya langsung mundur!" sambut Amir. "Cara itu lazim di negara maju karena segala yang bersifat prinsip dan mendasar, penetapan standarnya—dari infrastruktur, instrumen sampai aturan sistem operasionalnya—dilakukan oleh regulator! Sedang operator sebatas pelaksana! Bahkan saat terjadi human error, sistemnya yang dianggap salah—melampaui batas kemampuan manusia—atau integrated control-nya lemah!"

"Di sini, human error justru pernyataan pertama untuk membebaskan regulator dari tanggung jawab dengan membenamkan operator, tanpa peduli prinsip dasar sistemnya ditetapkan oleh regulator!" tegas Umar. "Konsekuensi dari 'tradisi' itu, negeri dengan regulator bertanggung jawab selalu menapak maju, sedang negeri dengan regulator tak bertanggung jawab selalu menapak mundur, semakin terbelakang!"

"Kenapa bisa begitu?" potong Amir.

"Karena di negeri yang regulatornya bertanggung jawab itu jika terjadi kelemahan

para pejabatnya segera berganti dan sistemnya disempurnakan! Maka itu, selalu menapak maju!" jawab Umar. "Sedang di negeri regulator tak bertangung jawab, para pejabat yang bego tetap bertahan, sistem yang bobrok tetap dipakai! Akibatnya tak ada perbaikan, yang busuk makin dominan! Lebih celaka lagi, para pekerja teknis jajaran operator yang bergaji kecil harus memikul kesalahan elite bergaji besar yang seharusnya bertanggung jawab atas setiap kecelakaan itu!"

"Ketika yang seharusnya bertanggung jawab tak dituntut tanggung jawabnya, konsekuensinya luas, terutama dalam pembentukan piramida moral!" timpal Amir. "Dalam masyarakat beradab, komposisi tanggung jawab sebagai struktur moral berbentuk piramida terbalik—makin tinggi posisi semakin besar tanggung jawabnya! Jika terjadi sebaliknya, makin rendah posisi justru tanggung jawabnya semakin besar seperti tenaga teknis operator di negeri kita, makin tinggi posisi makin kecil tanggung jawab moralnya, maka terbentuk masyarakat dengan lapisan atas atau elite yang makin tak bertanggung jawab dan tak bermoral!" ***

0 komentar: