Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pulau Pasaran Perlu Perhatian!


"PULAU Pasaran yang padat penduduk di Teluk Lampung dari seberang selalu terlihat kesibukan warganya, tiga bulan terakhir ini tampak lesu!" ujar Umar. "Ternyata, 200-an warga pulau itu yang berusaha sebagai perajin ikan asin jenis teri, cumi, dan udang kering terpukul cuaca ekstrem sehingga sulit mendapat bahan baku, selain curah hujan yang tinggi mengganggu produksinya yang mengandalkan panas matahari! Hanya usaha 50-an warga bertahan, produksi turun 75 persen dari 400 ton per bulan jadi 100 ton!" (Metro TV, [26-10])

"Berarti mayoritas warga Pulau Pasaran dalam kesulitan ekonomi!" sambut Amir. "Tiga bulan tak produksi hingga tanpa penghasilan! Dari setiap keluarga setiap tiga hari sebelumnya menjual dua kuintal ikan asin, kini jadi nol!"

"Itu kesulitan ekonomi beraspek kemanusiaan yang menuntut perhatian dari pengelola dana publik berlabel pos bantuan!" tegas Umar. "Lalu para pihak yang berkewajiban dalam membina UKM, perlu turun menyiasati rehabilitasi usaha perajin ikan asin itu untuk bangkit kembali pascakrisis cuaca ekstrem, Februari 2011. Tanpa bantuan siasat memulai kembali usaha, perajin akan jatuh ke cekaman pengijon yang memeras cucuran keringat di terik jemuran ikan asinnya!"


"Rehabilitasi usaha para perajin itu diperlukan untuk memulihkan posisi ikan asin Pulau Pasaran yang mutunya baik hingga menguasai pasar di kota-kota Sumatera, bahkan teri dan cumi asinnya terkenal di Singapura dan Malaysia!" timpal Amir. "Teri dan cumi asin Pulau Pasaran bersaing ketat dengan produk Thailand dan Vietnam yang kian mendesak dengan kualitas sekelas harganya lebih rendah berkat dukungan kelembagaan di negerinya! Jika perajin Pulau Pasaran dilepas bersaing sendiri, tanpa dukungan fasilitas seperti yang diperoleh pesaingnya, tak sukar ditebak akhir nasibnya!"

"Kita bicara 'koyo iyo-iyo o kae'—seolah pasti ada yang peduli pada nasib perajin ikan asin Pulau Pasaran!" tegas Umar. "Bahkan sejauh ini banyak orang yang dalam tugasnya bertanggung jawab pada nasib mereka tak tahu seberapa penting pangsa ikan asin Pulau Pasaran di pasar nasional dan internasional! Hingga jika pangsa itu akhirnya hilang, orang-orang tersebut tak merasa kehilangan! Tanpa kecuali itu kehilangan atas salah satu 'supremasi' Lampung!"

"Kewajiban kita mengingatkan dengan lisan!" timpal Amir. "Jika gagal karena warga Pulau Pasaran hanya diperlukan saat pemilu atau pilkada, tahap berikutnya berusaha dengan hati, berdoa semoga perajin ikan asin Pulau Pasaran selalu diberkahi rahmat-Nya!" ***

0 komentar: