Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pemuda, Pemandu Langkah Bangsa!


"SUMPAH Pemuda membuktikan, pemuda sebagai pemandu arah langkah bangsa!" ujar Umar.

"Itu diekspresikan dengan visi intelektual mereka yang bertentangan dengan sistem dominan—penjajah—pada zamannya! Karakter itu tercermin dalam realitas kekinian bangsa dengan dinamika pemuda bervisi intelektual itu diaktualisasikan mahasiswa! Bedanya, sistem dominan sekarang pemerintahan merdeka bangsa sendiri, justru sebagai buah cita-cita perjuangan generasi Sumpah Pemuda 1928!"

"Ekspresi mahasiswa sebagai aktualisasi karakter pemuda itu orientasinya masih on the track pada hakikat cita-cita generasi 1928, mewujudkan kemerdekaan sebagai gerbang emas mencapai masyarakat adil-makmur!" sambut Amir. "Di sisi lain, pemerintah yang belum bisa mengujudkan masyarakat adil-makmur itu, karena tak bisa lepas dari orientasinya pada kepentingan kekuasaan, langkah menuju cita-cita itu terseok dalam tarik-menarik berbagai kepentingan di dalam dan luar kekuasaan, bahkan dalam dan luar negeri, malah menyatakan kondisi kini yang masih jauh dari ideal cita-cita generasi 28 itu juga on the track!"


"Celakanya, visi mahasiswa untuk mengatrol langkah bangsa ke arah idealnya itu diposisikan pemerintah justru sebagai oponen!" tegas Umar. "Setiap gerak mahasiswa bukan isi visinya yang disimak, tapi fisiknya yang diadang pasukan bertameng dan baju mirip astronout! Akibatnya, mahasiswa pun jadi terbiasa bergesekan fisik, bukan asah gagasan dengan pemerintah! Aneh, pemerintah yang merasa superteknokratik terkesan memandang pemikiran mahasiswa cuma utopi anak bawang, dengan konsekuensi fatal, pemuda sang pemandu langkah bangsa itu malah dikebelakangkan!"

"Sikap pemerintah yang keukeuh 'tak bersama kita bisa' terhadap mahasiswa itu jelas membuat konteks prioritas langkah pemerintah lepas dari katrol pemandu langkah bangsa!" ujar Amir. "Tanpa katrol pemandu itu, langkah pemerintah terbelit kasus yang muncul tumpang tindih, kasus yang satu belum selesai muncul kasus lain hingga nyaris tak ada kasus terselesaikan secara tuntas! Eksesnya, langkah pemerintah terseok keberatan beban kasus yang membelitnya, bangsa pun kian jauh tertinggal dari kemajuan bangsa-bangsa lain!"

"Dari uraian itu bisa dipahami, jika bangsa ini ingin lebih enak melangkah, pemerintah harus merubah persepsinya terhadap pemuda, terutama mahasiswa!" tegas Umar. "Persepsi kembali ke semangat Sumpah Pemuda 1928, menempatkan pemuda sebagai pemandu langkah bangsa!"

0 komentar: