"PELUANG bagi PKS—Partai Keadilan Sejahtera—naik menjadi tiga besar hasil Pemilu Legislatif 2014 bisa terlihat!" ujar Umar. "Itu jika penurunan suara partai berkuasa seperti dialami PDIP dari 33,5% (1999) menjadi 19,1% (2004) atau sekitar 14% terulang pada partai berkuasa kini, sehingga dari 20,85% (2009) menjadi 6,85%, dengan suara PKS tetap seperti Pemilu 2009 sebesar 7,88% pun sudah menjadi tiga besar bersama Golkar dan PDIP!"
"Dibanding kekecewaan rakyat terhadap PDIP kala itu-sebenarnya tidaklah sebesar terhadap partai berkuasa sekarang akibat terbongkarnya jaringan korupsi Nazaruddin—bendahara umum partai tersebut, hingga kemungkinan penurunan suara partai tersebut bukan mustahil!" timpal Amir.
"Tapi ketajaman penurunannya tidaklah mesti setara dengan PDIP pada 2004. Bisa jadi lebih kecil! Sedang di sisi PKS sendiri, kemungkinan penurunan suaranya juga bisa terjadi jika sampai menjelang Pemilu 2014 itu nanti ketahuan ternyata mereka berada dalam perahu koalisi yang bocor! Belum lagi terkait dengan faktor negatif yang bisa mendiskreditnya, semisal penyataan Fahri Hamzah agar membubarkan KPK, atau gertak sambal akan keluar dari koalisi jika ada menteri dari partainya diganti!"
"Tapi menurut K.H. Abdul Hakim, Sekretaris Fraksi PKS DPR dalam diskusi di Lampung, Sabtu (29-4), pernyataan Fahri Hamzah secara utuh sebenarnya positif, tapi ada yang memelintir menjadi begitu!" tukas Umar. "Juga masalah terkait dengan reshuffle kabinet, kontrak kerja sama PKS untuk koalisi merupakan domain Dewan Syuro! Jadi, bagaimana sikap formal PKS dalam hal itu tunggu putusan Dewan Syuro yang akan bersidang akhir November atau awal Desember nanti!" "Bisa seru kalau Dewan Syuro PKS memutuskan keluar dari koalisi!" entak Amir.
"Itu seperti yang diharapkan sementara kader PKS yang terbersit dalam diskusi Sabtu!" "Kalau itu pilihan Dewan Syuro, justru PKS bisa dapat suara 25%!" tegas Umar. "Bukan cuma pelarian dari pendukung partai utama koalisi, melainkan juga suara dari pendukung partai-partai mitra koalisi lainnya yang menyelamatkan diri meloncat dari kapal yang terancam karam!"
"Kalau sebaliknya keputusan yang diambil, demi mempertahankan gengsi punya kader di kabinet, tugas kader lapangan menjadi lebih berat!" timpal Amir. "Bukan tak mungkin tetap bisa menembus tiga besar, meskipun harus lebih banyak siasat dan energi dicurahkan! Tapi, untuk menggembleng agar kader-kader militan menjadi lebih andal, pilihan itu bukan semata-mata buruk!" ***
"Tapi menurut K.H. Abdul Hakim, Sekretaris Fraksi PKS DPR dalam diskusi di Lampung, Sabtu (29-4), pernyataan Fahri Hamzah secara utuh sebenarnya positif, tapi ada yang memelintir menjadi begitu!" tukas Umar. "Juga masalah terkait dengan reshuffle kabinet, kontrak kerja sama PKS untuk koalisi merupakan domain Dewan Syuro! Jadi, bagaimana sikap formal PKS dalam hal itu tunggu putusan Dewan Syuro yang akan bersidang akhir November atau awal Desember nanti!" "Bisa seru kalau Dewan Syuro PKS memutuskan keluar dari koalisi!" entak Amir.
"Itu seperti yang diharapkan sementara kader PKS yang terbersit dalam diskusi Sabtu!" "Kalau itu pilihan Dewan Syuro, justru PKS bisa dapat suara 25%!" tegas Umar. "Bukan cuma pelarian dari pendukung partai utama koalisi, melainkan juga suara dari pendukung partai-partai mitra koalisi lainnya yang menyelamatkan diri meloncat dari kapal yang terancam karam!"
"Kalau sebaliknya keputusan yang diambil, demi mempertahankan gengsi punya kader di kabinet, tugas kader lapangan menjadi lebih berat!" timpal Amir. "Bukan tak mungkin tetap bisa menembus tiga besar, meskipun harus lebih banyak siasat dan energi dicurahkan! Tapi, untuk menggembleng agar kader-kader militan menjadi lebih andal, pilihan itu bukan semata-mata buruk!" ***
0 komentar:
Posting Komentar