SEORANG remaja menemui gelandangan. "Minta rokoknya, Bang!" ujar remaja ke gelandangan. "Aku tak merokok!" jawab gelandangan tegas. "Tapi wajah Abang pucat!" tukas remaja. "Abang sedang teler minuman keras, ya?"
"Aku tidak teler!" bentak gelandangan. "Bahkan aku tak pernah meminum minuman keras!" "Jadi Abang tidak merokok, sekaligus tak pernah minum minuman keras?" kejar remaja. "Mau apa nanya-nanya?" tanya gelandangan.
"Kalau bisa dipastikan Abang tak pernah merokok dan tidak meminum minuman keras, akan kuberi hadiah makan siang!" jelas remaja. "Tapi temani aku menghadap kepala sekolah untuk berkata bahwa Abang tidak merokok dan tidak minum minuman keras! Usai itu habis tugas Abang! "Tambahi, makan malam!" tawar gelandangan. "Oke!" jawab remaja yang ketahuan wali kelas mengantongi rokok dan diserahkan ke kepala sekolah! Kepala sekolah menghukum dia keluar untuk mencari jawaban kenapa merokok.
"Kau bawa siapa ini?" tanya kepala sekolah. "Contoh orang tak merokok, sekaligus tak pernah minum minuman keras karena itu Bapak tanyakan pada saya tadi!" jawab remaja. "Karena tak ada dorongan untuk cari uang buat beli rokok, dia malah kebablasan tak berusaha keras untuk memenuhi aneka kebutuhan hidup lainnya juga!" Kepala sekolah bangkit dari kursinya. "Sekarang juga kau bawa dia pergi, setelah itu beri tahu orang tuamu petang nanti saya menemui mereka di rumah!" tegasnya.
"Merokok pelanggaran serius di sekolah ini! Kau kusuruh cari jawaban kenapa merokok, maksudnya apa terpengaruh teman di sekolah atau di luar! Bukan cari pembenaran atas pelanggaran tersebut seperti yang kau lakukan!" "Kau tetap memenuhi janjimu, kan?" gelandangan menanya begitu keluar dari ruang kepala sekolah. "Tentu! Kita beli nasi dua bungkus!" jawab remaja. "Menurut Abang nasibku akan tambah buruk, ya?"
"Tergantung pengamanan pada orang tuamu!" jawab gelandangan. "Kalau mereka bisa mengerti usahamu mencari pembenaran, kau aman! Kalau tak mau mengerti, kau harus minta maaf dan janji tak mengulangi perbuatan itu sekaligus kepada orang tua dan kepala sekolah!" "Ternyata selalu ada pilihan jalan keluar, Bang! Gagal skenario A, pakai skenario B!" ujar remaja. "Tapi di mana kesalahanku hingga jadi begini?"
"Salahmu karena membawa contoh buruk, aku!" jawab gelandangan. "Tapi ke mana cari contoh baik?" tukas remaja. "Para pemimpin saja dari hari ke hari di media massa cuma memberi contoh buruk melulu!" ***
"Merokok pelanggaran serius di sekolah ini! Kau kusuruh cari jawaban kenapa merokok, maksudnya apa terpengaruh teman di sekolah atau di luar! Bukan cari pembenaran atas pelanggaran tersebut seperti yang kau lakukan!" "Kau tetap memenuhi janjimu, kan?" gelandangan menanya begitu keluar dari ruang kepala sekolah. "Tentu! Kita beli nasi dua bungkus!" jawab remaja. "Menurut Abang nasibku akan tambah buruk, ya?"
"Tergantung pengamanan pada orang tuamu!" jawab gelandangan. "Kalau mereka bisa mengerti usahamu mencari pembenaran, kau aman! Kalau tak mau mengerti, kau harus minta maaf dan janji tak mengulangi perbuatan itu sekaligus kepada orang tua dan kepala sekolah!" "Ternyata selalu ada pilihan jalan keluar, Bang! Gagal skenario A, pakai skenario B!" ujar remaja. "Tapi di mana kesalahanku hingga jadi begini?"
"Salahmu karena membawa contoh buruk, aku!" jawab gelandangan. "Tapi ke mana cari contoh baik?" tukas remaja. "Para pemimpin saja dari hari ke hari di media massa cuma memberi contoh buruk melulu!" ***
0 komentar:
Posting Komentar