Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Antisipasi Kerawanan Pangan!

“WARGA Lampung bernapas lega ketika para pejabat daerah ini menyatakan Lampung aman dari ancaman kerawan¬an pa¬ngan!” ujar Umar. “Sayang, pernyataan itu tak dilengkapi realitas yang sesungguhnya terjadi, bahwa ancaman rawan pangan itu diatasi dengan beras impor, yang jumlahnya bahkan—pernah dihebohkan DPRD provinsi maupun pers—terlalu besar!” 

“Sebaiknya, pengamanan dari ra¬wan pangan dilakukan dengan beras impor dijelaskan secara lengkap, untuk mendorong semua pihak berusaha keras mewujudkan swasembada pangan!” timpal Amir. “Kita tak perlu malu mencukupi kekurangan pangan dengan beras impor, ka¬rena hal itu bagian dari kenyataan nasional yang tahun ini sudah mengimpor beras nyaris 1 juta ton!”

“Kesadaran masyarakat sebenarnya kita sedang menghadapi ancaman rawan pangan justru amat dibutuhkan, agar secara saksama mencari jalan keluar bersama sekaligus menghindar dari realitas lebih satu miliar orang warga bumi ini sekarang setiap hari menderita kurang pangan!” tegas Umar. “Tak kepalang Wakil Presiden Boediono yang mengingatkan itu dari Palangkaraya. Ia tegaskan, masalah bahan pangan merupakan hal paling mendasar yang hingga kini belum terpecahkan!” (Ant, 18-10) “Hal itu terjadi di negara berkembang akibat krisis politik dan keamanan, hingga orang tak sempat bekerja!” timpal Amir. “Lalu, kebijakan sektor pertanian yang buruk hingga produksi rendah, bahkan gagal panen berulang!” 

“Kegagalan sektor pertanian itu menurut Wakil Presiden juga akibat pemerintahnya tidak membangun infrastruktur yang dibutuhkan!” tegas Umar. “Penyebab lainnya perubahan iklim yang menimbulkan cuaca ekstrem di berbagai bagian dunia! Di tengah kondisi yang tak ideal di berbagai bagian dunia yang juga terancam kerawanan pangan itu, kita bangga mengimpor beras!” 

“Wajarnya justru setiap mengimpor beras kita melakukan introspeksi sebagai antisipasi pada ancaman kerawanan pangan!” tukas Amir. “Apalagi kalau faktor-faktor penyebab krisis pangan atas satu miliar manusia tersebut juga terjadi di daerah kita, mulai dari gagal panen akibat cuaca ekstrem sampai pembangunan infrastruktur yang terabaikan! Sehingga, lebih tepat jika kita mengkaji sebab-sebab gagal panen dan mencari cara menyiasati perubah¬an iklim yang laten itu!” ***

0 komentar: