"SERU! Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Taufiequrrachman Ruki mengungkap ke Kompas (19-10) laporan audit BPK mengenai proyek pusat pembinaan olahraga Hambalang, diintervensi!" kutip Umar. "Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta dua perusahaan kontraktor, PT Adhi Karya dan PT Dutasari Citralaras, yang semula namanya ada terkait kasus tersebut, pada rapat BPK terakhir sudah tak ada! Dalam PT Dutasari Citralaras, menurut Taufiequrrachman, ada nama istri Anas Urbaningrum sebagai komisaris!"
"Kalau betul begitu jelas seru!" timpal Amir. "Hasil audit BPK yang selama ini tepercaya, jadi ternoda! Kredibilitas lembaga auditor untuk legislator itu bisa runtuh, jika terbukti BPK bisa diintervensi, atau malah menerima pesanan hasil audit seperti yang diinginkan pemesan! Opini BPK wajar tanpa pengecualian (WTP) yang ramai dipamerkan banyak kepala daerah belakangan ini bisa dinilai cuma hasil audit pesanan belaka!"
"Mungkin belum seburuk itu realitasnya!" tegas Umar. "Sebab Taufiequrrachman Ruki meminta tim auditornya memperbaiki laporan itu secara lengkap seperti semula, untuk diperiksa dalam rapat berikutnya!"
"Kita lihat dulu, apakah perintah memperbaiki itu dilaksanakan!" tukas Amir. "Kalau perbaikan dilaksanakan, berarti intervensi tak terstruktur sistemik dalam jaringan internal kekuasaan BPK sehingga kejadian hilangnya nama tokoh dan perusahaan terkait kasus korupsi itu hanya bersifat kasuistik! Tapi kalau Taufiequrrachman Ruki yang mantan Ketua KPK itu kekuatannya sebagai anggota BPK tak bisa mengembalikan kebenaran laporan audit BPK, bahkan setelah ia kuak masalahnya ke pers untuk mendapatkan tambahan daya penekan, lain ceritanya!"
"Kalau hal sedemikian yang terjadi, BPK cuma 'toko' tempat memesan hasil audit untuk membebaskan atau membenamkan ke bui seseorang atau sekelompok orang terkait kasus korupsi, tamatlah riwayat BPK sebagai lembaga auditor kepercayaan rakyat!" timpal Umar. "Harapan tentu BPK belum kebablasan sejauh itu, sehingga rakyat masih punya satu lembaga pemeriksa keuangan negara yang tepercaya! Sejalan dengan itu korupsi Hambalang yang mencuri triliunan uang rakyat terungkap sesuai kebenaran faktanya!"
"Soal kasus Hambalang, KPK menyatakan telah memiliki bukti cukup!" tegas Amir. "Jadi, hasil audit BPK itu tak penting lagi!" ***
0 komentar:
Posting Komentar