"KURBAN itu ibadah sakral yang diperintahkan seperti Nabi Besar Ibrahim alaihis salam (as) mengurbankan putranya, Ibrahim as.!" ujar Umar. "Amalan kurban pada umat Islam dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, kambing atau domba, sapi, dan unta. Daging hewan kurban boleh dimakan yang berkurban, tapi diprioritaskan pada kaum fakir miskin!"
"Untuk itu, daging kurban 3 jutaan jemaah haji di Tanah Suci dikalengkan untuk dikirim ke Afrika dan negara-negara muslim yang banyak warga miskinnya—dulu termasuk Indonesia!" sambut Amir. "Sedang di Tanah Air sendiri, pelaksanaannya dilakukan panitia kurban di masjid-masjid, daging kurban dibagi berdasarkan daftar yang disusun panitia!"
"Sampai di situ pelaksanaan ibadah kurban yang sakral itu selesai sempurna!" ujar Umar. "Tapi semangat kurban, merelakan sesuatu milik atau sejenisnya guna memenuhi perintah atau suruh Allah, baik untuk ibadah pribadi maupun utamanya untuk berbuat kebajikan bagi sesama dalam kehidupan bermasyarakat, selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari!"
"Merujuk semangat kurban itu bisa dari yang amat penting sampai yang sederhana!" timpal Amir. "Amat penting seperti aktualisasi sunah Rasul 'hubbul wathon minal iman' (cinta tanah air sebagian dari iman) hingga orang siap mengorbankan jiwa raganya untuk mengusir musuh yang mau menjajah negaranya! Yang sederhana, ketika orang mengorbankan waktu dan tenaga membantu tetangga mantu!"
"Bantuan seperti itu mempererat silaturahmi yang merupakan suruh-Nya juga, hingga bagi orang yang rajin silaturahmi dijanjikan panjang umur!" tegas Umar. "Silaturahmi membuat umur panjang ada rasionalitasnya! Semisal orang yang mendadak sakit, karena silaturahmi baik ada tetangga yang cepat mengantarnya ke rumah sakit sehingga mendapat pertolongan dokter tepat waktu! Bandingkan dengan orang yang kurang silaturahmi, saat terkapar sakit tak ada tetangga yang menolongnya!"
"Rela berkorban uang, harta, atau tenaga buat membangun rumah ibadah dan tempat remaja berolahraga merupakan kebajikan untuk kehidupan bersama dalam suatu komunitas!" timpal Amir. "Betapa mulia ibadah kurban dengan keikhlasan meneladani Ibrahim as.! Betapa indah pula merujuk semangat kurban dalam kehidupan sehari-hari, di tengah kehangatan silaturahmi dengan sesama!" ***
0 komentar:
Posting Komentar