Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Encapsulated Authoritarian'!

"ISTILAH encapsulated authoritarian dipetik dari tulisan Max Fisher di Worldviews (The Washington Post, 3-6), uraiannya atas foto bidikan fotografer Reuters Osman Arsal saat pembubaran demonstran di Taman Taksin Gezi, Istanbul, dengan gas air mata dan air lada!" ujar Umar. "Massa pekan itu menggelar aksi duduk menolak kebijakan mengubah taman publik itu jadi sentra bisnis! Kepala Osman Arsal terluka kena lemparan tabung gas air mata, darah mengucur ke wajahnya!" 

"Apa kaitan foto itu dengan encapsulated authoritarian?" kejar Umar. "Respons amat keras pemerintah Turki terhadap aksi mempertahankan taman publik itu dinilai keterlaluan, sampai ia sebut Orwellian cruelty—kebrutalan gaya Orwell yang kejam dalam hikayat Inggris—karena Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan terpilih lewat pemilu yang demokratis!" jelas Umar.

"Jadi itu kapsul atau kepompong otoriter pada kekuasaan Erdogan yang muncul belakangan! Kepompong yang membalut penguasa jadi terlalu asyik dengan kepentingan sendiri, sukar menerima apalagi mengakomodasi kepentingan publik dan pihak-pihak lain di luar kapsulnya!" 

"Khusus untuk Erdogan dijuluki Orwellian cruelty mungkin karena bukan cuma tak peduli dan mengesampingkan kepentingan publik dan pihak lain sesama pemilik negeri, tapi malah dengan kekerasan menggilas pihak di luar kapsulnya di depan kamera jurnalis sedunia!" tukas Amir. 

"Lain lagi Presiden Mursi, ia buat sendiri kapsul dengan amendemen konstitusi menjadi hanya mengakomodasi kepentingan kelompok mayoritas berkuasa! Protes kalangan minoritas ia kesampingkan, akhirnya menjadi alasan militer mengambil alih kekuasaan!" 

"Tak kalah ironis kepompong yang dibuat para politisi dan penguasa di Indonesia dalam fase UU Ormas!" timpal Umar. "Elite yang naik ke panggung kekuasaan berkat reformasi yang menggelar era civil society, menutup diri dalam kepompong kekuasaannya dari kepentingan ormas-ormas—civil society utama negerinya—yang terkait langsung dengan UU tersebut! 

Ini jadi gambaran yang sempurna encapsulated authoritarian, kekuasaan terlalu asyik dengan kepentingan sendiri dalam kepompongnya, menutup mata-telinga mengesampingkan kepentingan publik dan pihak yang justru paling berkepentingan dengan UU buatannya!" ***

0 komentar: