"LSI—Lingkaran Survei Indonesia—Minggu (7-7) merilis hasil survei 3—5 Juli 2013, dengan simpul publik semakin tidak percaya perilaku moral elite politik!" ujar Umar. "Sebanyak 65,30% responden menyatakan elite politik hipokrit (munafik), ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya! Hanya 26,70% responden yang menyatakan sesuai kata dengan perbuatan! Sisanya 8,00% tidak menjawab!" (Kompas.com, 7-7)
"Tentang komitmen moral dan keteladanan perilaku moralnya?" kejar Amir.
"Sebanyak 51,5% responden tidak percaya pada komitmen moral perilaku elite politik! Hanya 37,5% yang percaya, sisanya 11,0% tidak menjawab!" jelas Amir.
"Soal keteladanan, sebanyak 52,10% responden menyatakan perilaku moral elite politik tak bisa dijadikan teladan! Hanya 47,10% responden yang menyuarakan masih bisa jadi teladan, 0,80% tidak menjawab!"
"Hasil survei itu menunjukkan tiga dimensi perilaku moral elite politik—komitmennya, kata dan perbuatannya, serta keteladanannya—klop jebloknya!" tukas Amir. "Apalagi hasil survei terakhir itu menunjukkan tren memburuknya komitmen moral elite politik dari waktu ke waktu survei LSI, dari 34,6% pada 2005 dan 39,6% pada 2009, jadi 51,5% pada Juli 2013!"
"Namun, dengan pengumuman hasil survei dilakukan LSI sehari menjelang isbat penetapan 1 Ramadan, diharapkan melalui bulan suci ini perilaku moral elite politik bisa diperbaiki! Setidaknya, menghentikan lajunya dari tren terus memburuk!" timpal Umar.
"Kita layak husnuzan—bersangka baik—para elite politik menyadari buruknya perilaku moral mereka hingga berusaha memperbaiki sendiri sejalan ibadah Ramadannya! Andaikan mereka bisa melakukannya sepanjang Ramadan, pada bulan-bulan lain mungkin bisa jadi terbiasa!" "Terbiasa yang mana?" tukas Amir.
"Kalau biasa dalam perilaku moralnya yang telanjur terus memburuk itu, bahkan dalam Ramadan pun mereka mungkin sulit beralih dari kebiasaan yang telanjur lebih melembaga itu! Meski demikian, tetap kita doakan, semoga perilaku moral elite kita bisa berubah berkat ibadah Ramadannya! Utamanya tentu para elite politik dari partai berbasis massa Islam!" ***
0 komentar:
Posting Komentar