Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Mohammed Assaf, Idola Baru Arab!

"MOHAMMED Assaf, 23. penyanyi acara hajatan di barak pengungsi Palestina Khan Younis, Jalur Gaza, akhir Juni 2013 menang kontes Arab Idol TV Lebanon MBC di Beirut!" ujar Umar. "Di final acara prestisius itu Assaf menaklukkan Ahmed Jamal dari Mesir dan Farah Yousef dari Suriah lewat penilaian juri dan sms, utamanya dari Jalur Gaza dan Tepi Barat yang dikerahkan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas!" "Assaf jadi realitas cerita-cerita fiksi sejenis film India Slumdog Milionaire--anak daerah kumuh menang kontes acara televisi popular!" timpal Amir. 

"Assaf ikut persaingan bergengsi di dunia Arab--meliputi Asia Barat dan Afrika Utara! Piuluhan ribu orang mengelukannya sebagai pahlawan Palestina saat ia kembali ke Jalur Gaza 25 Juni! Badan PBB untuk pengungsi (UNRWA) pun mendaulat Assaf sebagai Duta perdamaian--ambassador for peace!"

"Kemenangannya dapat liputan luas media dunia, hingga pimpinan Hamas yang kurang pas dengan musik pop pun, menurut BBC, juga hadir menyambut ia kembali ke Jalur Gaza!" tukas Umar. "Assaf bahkan menjadi pemersatu Palestina baik antara pengikut Hamas dan Al Fatah, maupun Jalur Gaza dan Tepi Barat! Presiden Mahmoud Abbas akan memprakarsai show Assaf di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dan menyiapkan gelar 'diplomat' buat Assaf!" 

"Keberhasilan Assaf menjadi idola baru Arab memang berkat perjuangan yang selama ini cuma ada dalam opera sabun!" tutur Amir. "Saat mau keluar Jalur Gaza mengikuti audisi Arab Idol di Mesir, di gerbang Rafah ia dua hari ditahan imigrasi Mesir! 

Saat ia sampai hotel tempat audisi, pendaftaran peserta sudah tutup! Tulis Wikipedia, ia memanjat tembok, tapi cuma sampai tempat peserta menunggu giliran! Ia terhenyak putus asa, lalu bernyanyi untuk para kontestan yang menunggu giliran. Seorang kontestan asal Palestina yang sedang menunggu audisi, Ramadan Abu Nahel, yang mendengarnya memberikan nomor audisinya pada Assaf sambil berkata, "Aku tahu takkan lolos ke final, tapi kau mungkin!" 

"Orang seperti Ramadan Abu Nahel itu yang langka di Indonesia!" potong Umar. "Terutama di jalur politik, nyata-nyata dirinya tak punya kemampuan pun ngotot ikut kontes, lalu tak bisa berbuat apa-apa untuk rakyat, cuma numpang nikmat gengsi tongkrongannya!" ***

0 komentar: