"KAKEK hari ini gembira sekali, karena kalau sidang isbat nanti memastikan hilal terlihat, insya Allah ia akan jumpa Ramadan kembali!" ujar Umar. "Kegembiraannya lebih istimewa hari ini selain karena rahmat tambahan umur di atas 80-an, juga karena SMS paman, putra bungsunya, dari Jakarta tadi malam!"
"Apa isi SMS pamanmu rupanya?" tanya Amir.
"Apartemen yang paman idamkan harganya naik menjadi angsuran Rp12 juta/bulan, padahal gaji bulanannya tak sampai separuhnya!" jelas Umar. "Selain itu, apartemen yang sedang dibangun itu sudah full-book, semua unit sudah dibayar di depan oleh para peminatnya!"
"Apa hubungannya apartemen mahal yang habis terjual hingga pamanmu tak kebagian itu dengan kegembiraan kakekmu?" kejar Amir.
"Kata kakekku tadi pagi, ketika apartemen di dunia yang harganya tak terjangkau itu tak bisa didapat, selama Ramadan Allah membuka semua pintu surganya, dan menutup pintu neraka!" jelas Umar.
"Betapa gembira kakek bertemu Ramadan lagi, harapan terbuka lebih besar untuk mendapat surga Allah yang jauh lebih baik dari apartemen dunia itu!"
"Namun, kulihat ibadah kakekmu biasa saja, tak luar biasa atau lebih menonjol dari orang lain untuk berharap seindah itu?" tukas Amir.
"Jangan meremehkan amal-amal kebajikan walaupun kecil, karena sesungguhnya Allah tak pernah membedakan amal besar dan amal kecil sepanjang dikerjakan ikhlas semata karena Allah!" tegas Umar.
"Sebaliknya para ulama mengingatkan agar jangan menonjolkan diri seperti pamer dalam beribadah, karena bisa ria—justru amalnya bisa tak diterima! Lebih dari semua itu, jumpa dengan Ramadan kembali itu doa kakek sepanjang tahun yang selalu terkabul! Itu hal yang membuatnya amat gembira dan bahagia, doanya didengar dan diijabah oleh Allah Sang Maha Pengasih!"
"Kalau doanya soal yang gampang begitu, jelas mudah terkabul!" entak Amir.
"Siapa bilang memperpanjang umur itu soal gampang? Tak ada manusia yang bisa!" tegas Umar. "Kakek berpesan agar beribadah semampunya diiringi doa secara bersungguh-sungguh! Khususnya selama Ramadan, gembiralah beribadah seperti orang lain dengan penghayatan sepenuh hati!" ***
0 komentar:
Posting Komentar