Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Koperasi, 'Dooms Day Scenario'!

"JUMLAH terakhir koperasi di Indonesia kata Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan 194.295 unit," (RMOL, 5-6) ujat Umar. "Itu sesuai peningkatan 5% lebih per tahun, dari jumlah 2008 sebanyak 155.301 unit!" "Tapi dalam risalah para akademisi jumlah itu dipilah dalam koperasi aktif dan tidak aktif, dengan laju pertambahan yang tidak aktif sebesar 19% (Blog Ekonomi Pembangunan), yang pada 2008 itu tercatat 46.335 unit!" timpal Amir. 

"Dengan persentase laju yang tak aktif tiga kali lebih cepat dari pertambahan koperasi baru, bisa diasumsikan dewasa ini koperasi berada dalam proses dooms day scenario—skenario hari kiamat!"

"Skenario itu mendesak kita untuk mengurangi laju pertambahan koperasi yang tidak aktif! Artinya pembinaan koperasi dituntut lebih nyata lagi!" tegas Umar. "Seperti di Lampung, pada 2008 itu dari jumlah koperasi 3.219 unit, 1.925 unit aktif dan 1.294 unit tidak aktif! Jika pembinaan tak berhasil mengurangi laju koperasi yang tidak aktif, proses dooms day scenario bisa berjalan lebih cepat!" 

"Maka itu, pada Juli yang lazim jadi Bulan Koperasi dengan ulang tahun ke-66 gerakan koperasi Indonesia 12 Juli nanti, hal-hal yang memperlambat terwujudnya amanat konstitusi menjadikan koperasi saka guru perekonomian Indonesia, harus dibedah tuntas!" tukas Amir. 

"Hal-hal itu seperti belum bisa dijawab tepat berapa besar kontribusi koperasi pada PDB, seberapa besar peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja yang diciptakan koperasi!" "Data makro itu diperlukan untuk mengukur pada skala mikrokualitatif seberapa signifikan arti koperasi dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat!" timpal Umar. 

"Semua itu guna mengimbangi terlalu derasnya arus retorika pembangunan koperasi dengan penyaluran APBN yang aduhai juga jumlahnya, tapi terkesan tak sebanding dengan hasilnya yang relatif minim—bahkan rasio standarnya saja pun sukar didapat!" 

"Masalahnya karena koperasi terkait amanat konstitusi, jadi lebih menonjol kepentingan penguasa terkait penganggaran dan rekayasa publikasinya!" tegas Amir. "Sehingga, hal penting dalam peringatan Hari Koperasi kali ini adalah upaya mengembalikan koperasi pada kepentingan generiknya—watak kerakyatan gerakannya, menggeser dominasi birokrat!" ***

0 komentar: