"PADA Nuzululquran di Istana Negara (26-7) Presiden SBY mengajak kaum muslimin untuk menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran, serta menjauhi tindakan kekerasan dan anarki dalam perikehidupan masyarakat!" kutip Umar. "Pada saat bersamaan, tegas SBY, kita juga harus menampilkan Islam yang indah, Islam yang damai, Islam yang melarang tindak kekerasan! Lengkapnya, hadir Islam yang rahmatan lil alamin!" (Kompas.com, 26-7)
"Pada prinsipnya, Islam tidak menghalalkan tindak kekerasan secara semena-mena, apalagi berlaku zalim terhadap sesama!" timpal Amir. "Apalagi kekerasan yang mengatasnamakan agama atau berdalih menegakkan agama!"
"SBY tegas, tak boleh ada sekelompok orang yang dengan sesuka hatinya main hakim sendiri! Perintah amar makruf nahi mungkar—mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan—harus dijalankan dengan aturan yang benar!" lanjut Umar.
"Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus ditaati bersama! Keamanan dan ketertiban masyarakat juga harus dijamin dan dijaga! Jika ada pihak atau kelompok yang merasa paling benar merasa berhak melakukan tindakan di luar hukum, akan terjadi kekacauan dan keonaran!"
"Ke arah mana telunjuk SBY mengarah dengan orasinya belakangan ini mudah ditebak!" tukas Amir. "Ia penasaran pada suatu kelompok yang mengatasnamakan Islam, tetapi praktiknya tidak menunjukkan jati diri keislaman! Bahkan, justru melunturkan citra Islam!"
"Persepsi SBY menegakkan amar makruf nahi mungkar cukup dengan kekuatan hukum, jelas mengandaikan semua jajaran aparat hukum negeri kita telah mrantasi—punya kemampuan melaksanakan hukum secara kafah—utuh, baik, dan benar!" timpal Umar.
"Sedang realitasnya, pelaksanaan hukum justru menjadi masalah utama bagi masyarakat, bahkan bisa disebut sebagai titik lemah bangsa ini! Kelemahan itu yang malah dijadikan alasan untuk main hakim sendiri—dari sweeping tempat hiburan di bulan puasa sampai massa menghajar maling!"
"Sebaliknya, hukum tak berjalan semestinya karena adanya kecenderungan untuk main hakim sendiri!" tegas Amir. "Sehingga, dengan ajakan SBY untuk menampilkan wajah Islam yang ramah, tidak main hakim sendiri apalagi atas nama agama, penegakan hukum terbantu dengan kehadiran contoh realitas yang ideal!" ***
0 komentar:
Posting Komentar