"AL Jazeera Minggu siang (14/9, pukul 11.00) Breaking News, Perdana Meteri Inggris David Cameron murka pada Islamic State of Iraq and Syam/Syria (ISIS) karena mengeksekusi sukarelawan Inggris Davis Haines!" ujar Umar. "Eksekusi Davis Haines ditayangkan CNN Minggu pagi berdasar video yang diunggah ke situs web terkait ISIS, Sabtu (13/9)."
"Dalam video itu tampak warga Inggris yang diidentifikasi sebagai Davis Haines duduk berdoa di samping algojo ISIS bertopeng dengan seragam serbahitam!" timpal Amir. "Haines merupakan sukarelawan pada lembaga kemanusiaan yang berbasis di Prancis, membantu korban perang Suriah di pengungsian. Pria berusia 44 tahun itu diculik dekat kamp pengungsian yang dia layani di Atmeh, Suriah, 2013."
"Ini eksekusi ketiga terhadap warga dari Barat, sebelumnya membunuh dua wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotlov, yang menyulut amarah Presiden Obama hingga beberapa kali melakukan serangan udara ke sarang militan ISIS di Irak Utara!" tegas Umar.
Menlu AS John Kerry, Minggu kemarin, juga berada di Mesir, menggalang kerja sama dengan negara-negara Arab untuk membasmi ISIS. Para instruktur militer AS juga sudah tiba untuk melatih pasukan Kurdi melawan ISIS di Irak Utara."
"Dalam tayangan televisi disebutkan, negara-negara Arab sekitar Suriah-Irak yang mengundang kehadiran AS untuk menghabisi ISIS dari kawasannya! Saudi dan Qatar siap menyediakan fasilitas bagi kehadiran tentara AS itu!" tukas Amir.
"Seorang analis politik Irak kepada Al Jazeera menyatakan bahkan Iran pun tak keberatan dengan campur tangan AS memerangi ISIS, karena Iran juga khawatir meluasnya ekses buruk ISIS!"
"Eksekusi terhadap Haines memperbesar sekutu penghancuran ISIS!" tegas Umar.
"Dalam murkanya, Cameron menegaskan akan melakukan segalanya untuk memburu pemburuh tersebut!" lanjut Umar. "Tindakan ISIS memastikan kerja sama Inggris dengan Amerika pada semua dimensi akan dilakukan!
Cameron tegas, ini merupakan pertarungan Barat, bukan cuma pertarungan Amerika!"
"Akibat kematian Haines, dunia kehilangan sukarelawan tangguh!" tegas Amir. "Haines bekerja mengatur pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang tinggal di kamp! Sebelumnya dia bekerja pada operasi bantuan kemanusiaan bagi korban konflik Balkan (Bosnia sekitarnya), Afrika dan bagian lain Timur Tengah. Orang Indonesia juga ada ke Suriah, tapi ikut perang, termasuk gabung ISIS." ***
0 komentar:
Posting Komentar