"PEMBERANTASAN korupsi yang dilakukan untuk citra tak mampu menangkal korupsi yang berakar ke atas—seperti jenggot!" ujar Umar.
"Terbukti, dengan korupsi dibabat KPK pada akarnya di DPR dan menteri—lingkaran pusat kekuasaan—tersingkap praktik korupsi itu terstruktur, sistematis, dan masif—TSM!"
"TSM dalam korupsi prosesnya dimulai sejak perencanaan anggaran dengan pembagian proyek di parlemen, hingga banyak anggota DPR dan DPRD terpidana kasus korupsi!" timpal Amir.
"Jaringan berikutnya top eksekutif, kepala daerah juga banyak dipidana korupsi, di pusat menteri yang dibariskan KPK! Selanjutnya pejabat setingkat Sekjen dan Dirjen, di daerah kepala dinas sampai pimpro!"
"Menjadi tambah masif karena struktur korupsi yang tejalin kekuasaan itu masih diramaikan lagi dengan keterlibatan para pengusaha mitra dalam permainan korupsi para pejabat!" tegas Umar.
"Permainan sistematis membuat sukar dicium adanya korupsi!
Namun, karena terlalu serakah, jadi kurang hati-hati, nasib sial mereka tuai—korupsinya ketahuan!" "Nasib sial akibat kurang hati-hati menjadi kambing hitam bagi yang terjerat!" tukas Amir.
"Akibatnya, mereka yang merasa berhati-hati sekali dan punya cara yang secara sistematis lebih terjamin dari ketahuan tetap melanjutkan korupsi!"
"Itulah yang membuat korupsi amat sukar dihabisi dari Tanah Air kita, karena benar-benar berjalan terstruktur, sistematis, dan masif!" lanjut Umar.
"Kemasifan dimaksud bahkan juga dilakukan sampai tingkat mandor dan kuli! Pengusaha yang sudah banyak mengeluarkan advanced fee untuk mendapatkan proyek, tak sungkan memerintahkan mandor agar mengurangi semen, dari adukan dalam bestek seharusnya satu-empat, dia ubah jadi satu-delapan.
Mandor memerintahkan kuli agar adukannya satu-sepuluh—dia juga mencuri dua sak per siklus molen. Lalu, kuli pun tak mau ketinggalan, untuk ditukar dengan rokok, adukan pun mereka kerjakan jadi satu-dua belas!"
"Demikianlah korupsi jenggot, berakar ke legislatif, eksekutif, dan pengusaha yang terstruktur, sistematis, dan masif!" tegas Amir. "Memberantasnya tentu dengan mencukur jenggotnya, seperti dilakukan KPK dengan menjerat para anggota DPR, menteri, dan pengusaha yang terlibat!
Sedang bulu jenggotnya yang seperti spora dibawa angin ke mana pun tetap tumbuh di tempat jatuhnya, harus ditebari racun antispora 'Revolusi Mental' dalam kemasan sistem yang menutup peluang korupsi dari kelas kakap sampai teri!" ***
0 komentar:
Posting Komentar