"MENJADIKAN seorang pemimpin sebagai pusat energi dengan demikian merupakan sebuah proses," ujar Umar. "Malah proses belajar bagi seorang pemimpin untuk terus meningkatkan kemampuannya membaca harapan dan impian rakyat dalam kelompok-kelompok masyarakat yang beragam sehingga energi sang pemimpin nyambung dan menyala bersamaan dengan energi semua kelompok rakyat dalam wilayah jaringan kepemimpinannya!"
"Untuk mampu membaca, mengenali, serta memahami harapan dan impian kelompok-kelompok masyarakat tertentu sehingga energi sang pemimpin nyambung dengan energi yang dipimpin, pemimpin harus dekat dengan rakyat, dekat dengan semua kelompok warga masyarakat yang dia pimpin!" tegas Amir. "Agar selalu dekat, kalau jalan menuju tempat kelompok rakyat itu berada rusak, segeralah perbaiki!"
"Layak diingat, jangan sekalipun sampai terjadi, karena ogah melalui jalan rusak parah ke arah mana pun mau bergerak, lantas dengan seenaknya seorang pemimpin setiap pergi melihat rakyatnya naik helikopter!" timpal Umar.
"Dengan demikian, jarak pemimpin dengan yang dipimpin dipisahkan oleh awan yang berarak di angkasa!"
"Alangkah lebih baik lagi, kalau bisa, hiduplah seperti rakyat yang dipimpin!"
tegas Amir.
"Salah satu contoh untuk itu bisa belajar dari Satyagraha yang dijadikan praktik nyata dalam kehidupan Mahatma Gandhi, yang memakai kain mori tanpa jahitan tenunan rakyatnya sendiri sebagai sandangannya sehari-hari!
Naik kereta api di kelas tiga bersama rakyat jelata. Ketika ditanya warga kenapa dia naik kereta api di gerbong kelas tiga, ia jawab, ‘Karena tidak ada gerbong kelas empat!’"
"Setidaknya, hiduplah sederhana, jauhi perbedaan seperti langit dengan bumi antara yang memimpin dan yang dipimpin!" tukas Umar.
"Dengan demikian, peluang membangun karisma dalam kepemimpinan modern bukanlah hal yang mustahil!"
"Pada suatu bangsa yang masyarakatnya semakin demokratis, kebutuhan untuk membangun karisma bagi pemimpin modern yang berkiprah di area publik jelas menjadi sebuah keniscayaan!" timpal Amir.
"Kemampuan seorang pemimpin membuktikan kepiawaiannya memahami dan mengaktualisasikan sebagai kenyataan aspirasi dan kepentingan rakyat, menjadi energi terkuat yang nyambung dan secara saksama menyalakan energi rakyat!" *** (Habis)
0 komentar:
Posting Komentar