Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Jamaah Haji, Waspadai Panas!


"JAMAAH haji Indonesia yang berangkat mulai 1 September ini diimbau agar mewaspadai suhu panas selama musim haji 2014," ujar Umar. "Ketua BPIH Madinah Tjetjep Ali Akbar menyatakan cuaca panas mungkin sampai wukuf di Arafah. Madinah lebih panas dari Makkah. Beberapa waktu lalu suhu di Madinah mencapai di atas 50 derajat celcius!" (detik.com, 30-8) 

 "Terpenting, pesan Tjetjep, jamaah haji menjaga kesehatan agar jangan sampai dehidrasi!" timpal Amir. "Ia memberi tips, (1). Menghindari dehidrasi dengan banyak minum! (2). Minumlah meski tak haus. Makan pada waktunya. (3) Istirahat cukup. (4). Melakukan pola hidup sehat. (5). Menggunakan masker setiap keluar dari pemondokan dan dibasahi dengan air agar udaranya sejuk. (6). Memakai payung jika panas menyengat!"

Selain itu usahakan bawa handspray--semprotan lembut air ke wajah dan rambut agar selalu segar--ukuran yang mudah dikantongi dan dibawa solat (75 cc)," lanjut Umar. "Handspray kosongnya ada dijual di mini market daerah kita! 

Bawa lebih dari satu, agar kalau hilang atau rusak segera ada gantinya!" "Karena ruang pondokan, masjid, maupun tenda di Mina pakai AC yang cukup dingin, hindari hilir-mudik banyak keluar masuk karena perubahan suhu ekstreem di dalam dan luar ruangan bisa menimbukkan efek pancaroba--bisa mengakibatkan gangguan ispa!" tambah Amir. 

"Agar tak wira-wiri terus, selain subuh, ke masjid sebaiknya menggabungkan dua waktu, berangkat ambang zuhur kembali bakda ashar, lalu magrib langsung ke isa. Waktu antarsolat bisa diisi dengan ibadah; tawaf dalam lingkaran atap Masjidil Haram, zikir, baca Alquran! Di Masjid Nabawi, Madinah, ibadah dalam masjid nyaman sekali!" 

 "Dengan demikian, cuaca yang ekstreem menjadi berkah untuk beribadah lebih banyak dan lebih khusuk di Tanah Suci!" tegas Umar. "Untuk itu jemaah agar selalu menyadari dan menjaga ibadah tetap terpelihara baik. Sebab, di tengah suhu ekstreem panas itu, orang mudah jadi lebih temperamental--mulut jadi mudah memaki, bicara kotor tak jelas arahnya, tapi bisa menyakitkan hati orang meski tanpa sengaja!" 

 "Kendali diri agar kondisi seperti itu tak sampai terjadi saat beribadah haji dan umroh amat penting!" timpal Amir. "Bisa jadi kunci mabrur seperti Hadits Riwiyat Sunan Ad-Daruqutni (2:284), 'Siapa yang haji dan umroh lalu tidak berkata kotor dan menyakitkan hati, ia kembali seperti ketika ia dilahirkan ibunya!" ***

0 komentar: