ORANG yang sedang membaca media sosial otaknya berjuang keras memilah fakta dari fiksi, rekayasa, dan berbagai hoax lainnya. Ketika gagal membedakan antara fakta dan hoax dengan menganggap semua berita bohong itu fakta atau kebenaran, ia telah menderita sejenis penyakit jiwa baru, amnesia digital.
Seorang penderita amnesia digital bisa lupa identitas sejati setelah ia mengunggah data pribadi identitas dirinya dengan persona yang berbeda. Ia tidak bisa lagi membedakan fakta dan hoax, bahkan berita bohong dia yang ia ciptakan sendiri.
"Anda dapat mengubah fakta-fakta kehidupan sampai pada titik yang mungkin tidak lagi mengenal pengalaman nyata diri sendiri," ujar Richard Shery, seorang psikolog klinis yang sedang meneliti amnesia digital (Kompas.com, 10/3/2017).
Shery menjelaskan pada dasarnya, makin Anda memutar kenyataan di media sosial, makin otak berjuang untuk memisahkan fakta dan fiksi. Kamuflase pengguna media sosial akan membuat merasa tidak tenang dengan identitas mereka, yang pada gilirannya bisa menciptakan perasaan cemas dan tertekan.
"Setelah kebenaran terdistorsi, saya pikir ini bisa melukai harga diri dan dapat membuat orang merasa terputus dari diri mereka sendiri," ujar Shery.
Makin Anda berpikir bahwa media sosial sebagai kompetisi atau tempat ketika Anda harus melawan teman sendiri, makin besar kemungkinan Anda untuk mengalami konsekuensi kesehatan mental negatif.
Sebuah studi tentang Twitter dari Michigan State University, menemukan membaca info palsu di tweet orang lain bisa mengacaukan memori Anda sendiri. "Anda bisa lebih mempertahankan memori tentang informasi yang tidak akurat daripada informasi yang aktual," kata penulis penelitian, Kimberly Fenn. Melihat semua hal keren dari teman maya, bisa membuat hidup Anda lumpuh oleh perbandingan.
Atas semua itu, solusinya dari studi Cornell University yang menemukan Facebook benar-benar bisa mengangkat harga diri Anda. Kuncinya mengedit selektif dalam menampilkan diri di media sosial. Anda tampilkan yang terbaik dari diri Anda, karakteristik dan perincian kehidupan yang paling menarik, untuk dibagikan ke dunia.
Perbedaan penting di sini, kata Cornell, Anda tidak berbohong, tetapi hanya selektif. Dengan memoles profil daring Anda, juga sedang memompa diri sendiri untuk melihat hal-hal terbaik yang Anda miliki.
Untuk mencegah amnesia digital, mulai dari diri sendiri hanya share fakta yang benar. ***
"Anda dapat mengubah fakta-fakta kehidupan sampai pada titik yang mungkin tidak lagi mengenal pengalaman nyata diri sendiri," ujar Richard Shery, seorang psikolog klinis yang sedang meneliti amnesia digital (Kompas.com, 10/3/2017).
Shery menjelaskan pada dasarnya, makin Anda memutar kenyataan di media sosial, makin otak berjuang untuk memisahkan fakta dan fiksi. Kamuflase pengguna media sosial akan membuat merasa tidak tenang dengan identitas mereka, yang pada gilirannya bisa menciptakan perasaan cemas dan tertekan.
"Setelah kebenaran terdistorsi, saya pikir ini bisa melukai harga diri dan dapat membuat orang merasa terputus dari diri mereka sendiri," ujar Shery.
Makin Anda berpikir bahwa media sosial sebagai kompetisi atau tempat ketika Anda harus melawan teman sendiri, makin besar kemungkinan Anda untuk mengalami konsekuensi kesehatan mental negatif.
Sebuah studi tentang Twitter dari Michigan State University, menemukan membaca info palsu di tweet orang lain bisa mengacaukan memori Anda sendiri. "Anda bisa lebih mempertahankan memori tentang informasi yang tidak akurat daripada informasi yang aktual," kata penulis penelitian, Kimberly Fenn. Melihat semua hal keren dari teman maya, bisa membuat hidup Anda lumpuh oleh perbandingan.
Atas semua itu, solusinya dari studi Cornell University yang menemukan Facebook benar-benar bisa mengangkat harga diri Anda. Kuncinya mengedit selektif dalam menampilkan diri di media sosial. Anda tampilkan yang terbaik dari diri Anda, karakteristik dan perincian kehidupan yang paling menarik, untuk dibagikan ke dunia.
Perbedaan penting di sini, kata Cornell, Anda tidak berbohong, tetapi hanya selektif. Dengan memoles profil daring Anda, juga sedang memompa diri sendiri untuk melihat hal-hal terbaik yang Anda miliki.
Untuk mencegah amnesia digital, mulai dari diri sendiri hanya share fakta yang benar. ***
0 komentar:
Posting Komentar