Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 10-11-2019
DBS, Digitalisasi Geser
Pola Konsumsi Warga!
H. Bambang Eka Wijaya
HASIL survei terbaru DBS Group Research menyatakan, pola konsumsi masyarakat kini bergeser seiring dengan kemudahan teknologi digital. Menurut data DBS, hal itu terlihat pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2018 dibanding Kuartal IV-2017 di bidang yang tersedia layanan secara online.
Pola konsumsi masyarakat di bidang transportasi dan komunikasi tumbuh sebesar 6,14% pada 2018 dari 5,04% pada 2017. Di bidang restoran dan hotel, transaksi naik sebesar 5,85% 2018 dari 5.32% pada 2017.
Selain itu di bidang retail, konsumsi masyarakat meningkat berkat penjualan online. Peluang digital tersebut dimanfaatkan oleh pelaku industri dan UMKM untuk meningkatkan penjualan," tulis DBS Group Research dalam siaran pers yang dikutip Kompas.com, Jumat (1/11/2019).
Transaksi online sendiri memang terus tumbuh setiap tahunnya sejak 2014. Untuk pakaian jadi dan produk alas kaki misalnya, transaksi tumbuh menjadi Rp7,2 triliun pada 2018. Angka itu meningkat signifikan dari Rp4,6 triliun pada 2017, Rp2,5 triliun pada 2016, Rp1,5 triliun pada 2015, dan Rp1 triliun pada 2014.
Peningkatan itu disinyalir karena kemudahan bertransaksi dan berbelanja secara online. Belanja online menjadi semakin menarik karena banyaknya potongan harga dan gratis ongkos kirim.
"Lebih lanjut untuk meningkatkan pendapatan para UKM dan peritel turut berpartisipasi dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang dibuat perusahaan e-commerce. Hal ini membantu mendorong penjualan melalui platform online," papar DBS.
Jadwal Harbolnas sendiri sebenarnya 12 Desember (12.12 setiap tahun), tapi nyaris semua perusahaan e-commerce telah melakukan penjualan dengan diskon besar-besaran sejak 11.11 (atau 11 November), berati pada hari Senin 11/11/2019.
Laman Harbolnas di internet sudah dipenuhi promosi Big Sale berbagai e-commerce. Shopee 11.11 Big Sale misalnya, bahkan sudah obral diskon 50% dengan gratis ongkos kirim sejak 14 Oktober - 11 November 2019. Bagi pelanggan marketplace tertentu, tinggal buka halaman promosi masing-masing untuk mengetahui tawaran gila-gilaan diskonnya baik untuk 11.11 maupun Harbolnas.
Menurut proyeksi Google, Temasek, dan Bain & Company yang dirilis awal Oktober 2019, e-conomy digital Indonesia tahun ini mendekati 40 miliar dolar AS. Saat ini, e-conomy digital Indonesia terbesar di antara negara Asia Tenggara. Pada 2025, angkanya akan mencapai 133 miliar dolar AS alias sekitar Rp2.000 triliun. ***
0 komentar:
Posting Komentar