Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

IHSG Capai 4.000 Investor Panen!


"IHSG—indeks harga saham gabungan—di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Jumat lalu mencapai 4.000 poin, tepatnya 4.003,69, setelah pekan lalu tembus 3.900 poin!" ujar Umar. "Reputasi IHSG itu bahkan mencatat capital gain—peningkatan nilai saham—37% dalam satu tahun, prestasi spektakuler setidaknya dibanding Hang Seng (Hong Kong) 13,3% dan Taipei 15% pada priode sama!"

"Selain capital gain 37% itu,investor juga mendapat pembagian keuntungan atau dividen dari hasil kegiatan perusahaan go public yang sahamnya mereka beli, besarnya bisa sampai 10% per tahun!" timpal Amir. "Tak ayal, investor asing yang merupakan 99,8% pemain di BEJ—
pemain lokal baru 0,2%—tahun ini bisa dapat untung sekitar 47% dari setiap sen investasinya!"


"Jelas itu panen raya bagi investor asing, yang mungkin tiada duanya di bursa saham dunia tahun ini! Untuk itu kita layak bangga punya pasar modal yang bisa mencetak capital gain setinggi itu! " tegas Umar. "Cuma, bangga itu ada harganya! Kita harus membayar capital gain dan dividen kepada investor dari keranjang devisa bangsa Indonesia! Meski formalnya itu tanggungan perusahaan pemilik saham, di pengelolaan devisa itu jadi biaya moneter fine turning operation (FTO) yang harus dikeluarkan bagi kegiatan menjaring dolar masuk keranjang devisa, yang untuk capital gain dan dividen tahun ini berniaya 47 sen untuk setiap satu dolar!"

"Selain membebani biaya moneter sedemikian berat, dalam cadangan devisa juga dana tersebut menjadi uang panas karena bisa seketika ditarik investor!" timpal Amir. "Kebanjiran uang panas itu orang malah takut memanfaatkannya maksimal, karena jika tiba-tiba ditarik dan harus buy back, berat menutupnya! Apalagi untuk investasi, suku bunga komersial bank lokal saja masih jauh lebih rendah!"

"Masalahnya, kenapa bisa terjebak kebanggaan semu yang mahal biayanya itu?" tukas Umar."Karena para pemimpin kita, para pengusaha kita, pantang dipuji orang asing—hanya disebut fondasi ekonomi kita bagus—langsung tinggi sebenang, lupa daratan!" tegas Amir. "Tapi lihat akibatnya! Kalau separuh saja dari cadangan devisa kita terdiri dari dana pasar modal ini—ada yang memperkirakan bisa lebih besar—seberapa banyak FTO berkemasan capital gain dan dividen yang diangkut investor dari negeri kita!"

"Jangan-jangan lebih besar dari dana pengentasan kemiskinan di APBN!" timpal Umar. "Itu terjadi akibat kita terlena pujian asing, tak sadar capital gain IHSG digoreng membesar terlalu cepat, membuat kewajiban mendadak jadi tak wajar!" ***


0 komentar: