Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Perhatian SBY Diminta Fokus untuk Bangsa!


"USAHA Presiden SBY mengalihkan kiris internal Partai Demokrat akibat korupsi kadernya dalam kasus wisma atlet SEA Games menjadi kesalahan media yang menyiarkan BBM dan wawancara dari Nazaruddin, mendapat kritik luas!" ujar Umar. "Ahli hukum tata negara UI Irman Putra Siddin menyoal, konferensi pers Presiden SBY didampingi Marzuki Alie yang Ketua DPR itu mengesankan krisis internal partai dijadikan masalah negara! Padahal, menurut Saldi Isra dari Univ. Andalas, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan SBY harus fokus mencurahkan perhatian terhadap persoalan bangsa!" (Kompas, 13-7)

"Sebenarnya tak masalah SBY jadi Ketua Dewan Pembina partai yang didirikannya itu, tapi peran untuk itu lebih berat ke internal partai, sedang keluar menjadi urusan ketua umum dan jajaran pengurusnya!" timpal Amir. "Tapi dalam Partai Demokrat peran SBY malah lebih menonjol dan lebih dominan dari ketua umumnya! Bahasanya juga sukar dibedakan posisi dirinya sebagai tokoh partai atau presiden yang harus berdiri di atas semua golongan! Bukan menjadikan masalah partainya overlapping dengan urusan negara!"


"Masalah yang mengundang keprihatinan banyak pihak adalah subjektivitasnya dalam menghadapi pemberitaan media, yang ia jadikan sebagai penyebab krisis di partainya dan memecah belah kader! Padahal faktanya, krisis di Partai Demokrat terjadi akibat (mantan) Bendahara Umumnya M. Nazaruddin terlibat kasus korupsi terkait hasil penggerebekan KPK di Kantor Kemenegpora!" tukas Umar. "Soal materi berita yang menurut SBY tak layak disiarkan, menurut Ketua Dewan Pers Prof. Bagir Manan sama sekali tak melanggar Kode Etik Jurnalistik! Sebagai fakta jurnalistik, berita-berita tersebut laik siar! Sedang soal kebenaran isinya, urusan yang berwajib, tegas Bagir!"

"Di tengah negara yang dirisaukan oleh kalangan mahasiswa kondisinya morat-marit (Kompas, 7-7) sekarang, kritik Saldi Isra agar SBY memfokuskan perhatian pada negara, sangat tepat!" timpal Amir. "Apalagi kinerja banyak kementerian masih dikeluhkan rakyat, seperti terkait infrastruktur, distribusi BBM dengan antrean panjang di SPBU banyak daerah, sampai antrean truk di Merak dan Bakauheni yang telah menutup dua akses tol, perhatian presiden yang fokus dan tak terganggu keruwetan krisis partainya jadi tuntutan mutlak!"

"Konon pula kalau terlalu dominan di partainya yang bergelimang kasus korupsi, bisa merusak citra dirinya!" tukas Umar. "Bagi rakyat, citra presidennya di mata dunia amat penting! Rakyat malu kalau presidennya membela atau menutupi dosa koruptor!" ***


0 komentar: