“BI—Bank Indonesia—pekan ini menghentikan intervensi terhadap dolar AS dan melepas kurs rupiah bermain di atas Rp10 ribu/dolar AS!” ujar Umar. “Selasa rupiah ditutup pada Rp10.105/dolar AS. Rabu BI menetapkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada level Rp10.040/dolar AS!. Artinya, BI sudah ‘merestui’ rupiah bermain di atas Rp10 ribu/dolar AS!” (Detik.com, 17-7)
“Padahal, depresiasi rupiah masih berlanjut akibat tingginya modal asing keluar (capital outflow) dan ketergantungan kita pada impor barang modal (dari elektronis sampai otomotif) dan bahan baku dari farmasi sampai terigu!” timpal Amir.
“Karena diintervensi pun Juni saja cadangan devisa kita jebol 7 miliar dolar AS kurs dolar tetap tinggi, BI jadi eman-eman cadangan devisa dan melepas rupiah mencari keseimbangan baru!” “Tentu dengan BI siaga penuh mengawal gerak depresiasi rupiah, kalau ada gejala ewes-ewes, langsung diintervensi lagi agar tidak sampai kebablasan seperti pada 1997 rupiah mencapai Rp16 ribu/dolar AS!” tukas Umar.
“Direktur Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan kepada Detik.com, depresiasi rupiah terutama dipengaruhi penyesuaian kepemilikan nonresiden di aset keuangan domestik, dipicu sentimen terkait pengurangan (tappering off) stimulus moneter oleh The Fed!”
“Begitu bahasa teknisnya. Mudahnya, modal asing kabur dari negeri kita karena The Fed (Bank Sentral AS) mengurangi dan akhirnya menghentikan stimulus ekonomi 85 miliar dolar AS per bulan (1,020 triliun dolar AS per tahun) dari semula untuk membeli obligasi pemerintah dialihkan untuk melonggarkan (meringankan) biaya pinjaman!” timpal Amir.
“Dana 1,020 triliun dolar itu sama dengan PDB (produk domestik bruto) Indonesia tahun 2012! Benefit pelonggaran biaya pinjaman sebesar itu pada ekonomi AS yang diburu para pemodal hingga lari dari sini—yang cenderung mereka anggap spekulatif dibanding investasi riil di negerinya saat kondusif!”
“Lucunya, untuk menahan capital outflow yang mengejar pelonggaran biaya pinjaman di negerinya itu, malah dilakukan dengan menaikkan suku bunga—memperberat biaya pinjaman!” tukas Umar. “Apakah investor masih tertarik pada suku bunga tinggi di negeri berisiko tinggi atau memutar di negeri sendiri saat ekonominya kondusif, wait and see!” ***
1 komentar:
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar